Kebakaran Hutan Kalimantan 2025: Asap Tebal Selimuti Kota

kebakaran hutan Kalimantan 2025

Musim kemarau panjang memicu kebakaran hutan Kalimantan 2025 yang kembali menimbulkan asap tebal di sejumlah kota besar. Sejak awal Oktober, api melahap ribuan hektar lahan gambut di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Asap tebal membuat jarak pandang berkurang drastis dan mengganggu aktivitas masyarakat, bahkan hingga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.


Kronologi Kejadian

Kebakaran pertama kali dilaporkan pada 2 Oktober 2025 di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Dalam waktu sepekan, api meluas ke beberapa wilayah lain akibat angin kencang.
BNPB menyebutkan bahwa lebih dari 2.500 personel gabungan dikerahkan untuk memadamkan api. Kompas melaporkan kondisi ini sebagai yang terparah dalam lima tahun terakhir.


Fakta dan Data yang Terungkap

  • Luas lahan terbakar: 48 ribu hektar.
  • Jumlah pengungsi: 15 ribu warga terdampak langsung.
  • Korban jiwa: 12 orang meninggal akibat ISPA berat.
  • Kerugian ekonomi: Rp4,3 triliun.

Baca juga: Gempa Bumi Sumatra 2025: Ribuan Warga Mengungsi

Menurut The Guardian, satelit internasional mendeteksi lebih dari 1.200 titik api aktif di Kalimantan pada minggu kedua Oktober.


Tanggapan Publik dan Pihak Terkait

Presiden langsung memerintahkan percepatan pemadaman dan penegakan hukum terhadap perusahaan pembakar lahan.
Aktivis lingkungan menuding lemahnya pengawasan menjadi penyebab utama kebakaran berulang setiap tahun. Di media sosial, tagar #SaveKalimantan trending dengan jutaan unggahan berisi foto asap pekat dan seruan aksi bersama.


Dampak & Perkembangan Selanjutnya

  • Kesehatan: ribuan warga mengalami ISPA, terutama anak-anak dan lansia.
  • Transportasi: puluhan penerbangan dibatalkan akibat jarak pandang di bawah 500 meter.
  • Lingkungan: kerusakan ekosistem hutan gambut semakin meluas dan sulit dipulihkan.

BNPB memperkirakan butuh waktu berbulan-bulan untuk benar-benar memadamkan seluruh titik api, mengingat kondisi lahan gambut yang sulit dikendalikan.


Kesimpulan

Kebakaran hutan Kalimantan 2025 memperlihatkan bahwa masalah ini belum tertangani tuntas meski sudah berulang tiap tahun. Asap yang menyelimuti kota dan dampaknya ke kesehatan masyarakat jadi peringatan keras. Pertanyaan yang tersisa: akankah ada solusi permanen untuk mencegah tragedi tahunan ini?

Author: Berita Kami